Allah SWT telah menciptakan manusia untuk menjadi Pemimpin(khalifah fil ardhi}.
Berdasarkan teori psikologi behavioristik ternyata Allah memberikan anugrah besar terhadapa manusia yaitu:
1. Self Awareness (kesadaran diri)
Kesadaran diri adalah kemampuan diri sendiri dalam menelaah pemikiran, motifasi, perilaku pribadi, sejarah, naskah hidup, tindakan, maupun kebiasaan dan kecenderungan. Hal ini memungkinkan manusia untuk melepaskan kacamata diri. Kesadaran diri merupakan kemammpuan mengenali potensi diri sendiri untuk di kembangkanya. Manusia menjadi sadar akan sejarah sosial dan psikis dari program-program yang ada dalam dirinya untuk kemudian mengembangkanya sebagai potensi diri.
2. Conscience (hati nurani)
Hati nurani menghubungkan manusia dengan kebijaksanaan jaman dan kebijaksanaan hati. Ini merupakan sistem pengarahan yang ada dalam jiwa manusia, yang memungkinkan manusia untuk memahami ketika manusia bertindak atau bahkan merenungkan sesuatu yang sejalan dengan prinsip. Ini juga memberi manusia pemahaman akan bakat-bakat khas dalam dirinya.
3. Independent Will (kebebasan kehendak)
Kehendak bebas adalah kemampuan manusia untuk bertindak. Ini memberi manusia kekuatan untuk mengatasi paradigma-paradigma diri, untuk berenang melawan arus, untuk menulis kembali naskah hidupnya, untuk bertindak atas dasar prinsip dan bukannya bereaksi atas dasar emosi. Sementara pengaruh-pengaruh genetis dan lingkungan boleh jadi amat kuat, pengaruh-pengaruh itu tidak dapat mengendalikan manusia. manusia tidak menjadi korban. manusia bukan merupakan produk masa lalunya. Manusia merupakan produk dari pilihan pilihannya. Manusia dapat memberi tanggapan (response-able)—mampu memberi tanggapan, mampu memilih. Manusia memiliki kekuatan kehendak untuk bertindak berdasarkan kesadaran diri dan hati nurani.
4. Creative Imagination (imajinasi kreatif)
Imajinasi kreatif adalah kemampuan untuk meneropong keadaan dimasa datang, untuk menciptakan sesuatu dibenak manusia, dan memecahkan persoalan secara sinergis. Ini adalah anugerah kemampuan yang memungkinkan manusia untuk melihat dari diri sendiri dan orang lain secara berbeda dan lebih baik daripada saat ini. Ini memungkinkan seseorang untuk menulis pernyataan misi pribadi, menetapkan tujuan, atau merencanakan suatu pertemuan. Ini juga membuat seseorang semakin mampu memvisualisasikan diri yang sedang menghayati pernyataah misi pribadi, bahkan dalam lingkungan yang paling menantang, dan untuk menerapkan prinsip-prinsip dalam berbagai situasi baru secara efektif.
Atas dasar anugrah besar tersebut di atas hendaknya manusia bersyukur.....?
bukti rasa syukur tersebut salah satunya adalah mengembangkan potensi diri agar memberi azaz manfaat terhadap manusia yang lain.
berfikir , berkarya semata mata menggapai ridhoNYA....Amiiin
(Writen by Amim.sanjaya dari berbagai sumber internet)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)